Tag Archive: discus


Pemeliharaan Ikan Discus

Pertama kali saat ingin memelihara ikan discus, tentunya kita inginkan jenis dan kondisi yang baik bukan? dengan begitu kita pun akan mudah memelihara ikan tersebut dengan baik pula dan hasilnya tidak akan mengecewakan kita. Berikut ini adalah cara memilih ikan tersebut yang diambil dari berbagai sumber 🙂

  • Warna kulit yang cerah, tidak berselaput ataupun mengeluarkan lendir yang berlebihan. Warna kulit yang mengkilap/hitam menandakan kondisi discus yang tidak sehat. Garis hitam vertical/stress bar yang sangat menyolok/tegas menandakan discus dalam kondisi stress yang berat. Jumlah garis ini berbeda-beda menurut varian ikan. Biasanya berjumlah antara 7-18 bar. Stress bar ini tidak menentukan sakit tidaknya seekor discus, tetapi sebagai parameter kondisi discus akibat kaget, atau kondisi lingkungan yang tidak cocok bagi discus. Banyak jenis discus yang menunjukkan stress-bar nya dengan jelas.
  • Sisik pada ikan yang bersih dan tidak terkelupas, tidak berbintik putih dan berlendir terlalu banyak. Sirip ikan haruslah terlihat bersih dan lengkap. Sirip yang sobek, rusak, berjamur menandakan ikan tidak sehat. Biasanya pada sirip ikan sering terserang fin rot. Sirip yang tidak cacat dan seimbang akan membuat bentuk discus bulat dan indah dipandang.
  • Warna mata yang bening, tidak berselaput ataupun berbintik putih. Bola mata yang tidak terlalu mencolok keluar seperti ban radial. Mata demikian disebut pop eye yang disebabkan kondisi air yang jelek, dan ikan terjangkit intestinal bakteri. Ukuran mata yang terlalu besar pada ikan yang berukuran kecil menandakan ikan tersebut terhambat pertumbuhannya atau biasa disebut bantet/ kontet. Selain itu mata yang hitam dapat diakibatkan oleh penyakit internal dan terlalu lama terkena kontaminasi obat-obatan dalam jangka lama
  • Bentuk tubuh ikan discus yang ideal, tidak kurus yang nampak dari ketebalan dahi/ jidat discus. Discus yang tidak cacat fisik, biasanya terlihat dari depan/ muka dimana sisi kiri dan kanan terlihat sama. Mulut ataupun bagian tubuh lainnya tidak ada yang lebih ke kiri/ ke kanan.
  • Cara bernafas yang berirama teratur, dimana kedua insang membuka dan menutup bersamaan, tanpa ada yang lebih besar membukaya ataupun bernafas hanya dengan satu insang. Biasanya ikan yang bernafas dengan satu insang terjangkit Gill Fluke Dactylogyrus atau kutu insang. Tutup insang rata menutupi insang, tidak pendek dan tidak menganga terbuka. Juga harus diperhatikan nafas yang snagat cepat, yang dapat disebabkan oleh kekurangan oksigen naum dalam jangka panjang akan merusak fungsi insang
  • Discus yang sehat umumnya tidak takut terhadap manusia yang melihatnya. Discus yang baik dan sehat biasanya akan segera mendekat dengan cepat, mengira akan diberi makan. Selain itu discus yang sehat umumnya tidak menyendiri, tertapi berbaur dengan teman-temannya.
  • Umumnya discus yang sehat, gaya berenangnya tenang, tidak tersendat-sendat. Discus yang suka menggesekkan bagian tubuhnya ke alat-alat atau benda sekitarnya, umumnya terserang parasit. Hal ini mungkin karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat gigitan kutu ataupun jamur/ bakteri pada kulit maupun insang. Discus yang sehat umumnya berenang dengan tenang, dasi/pectoral fin – sirip depan bawah perut diturunkan sehingga terlihat gagah pada saat berenang.
  • Jangan mudah tertipu dengan warna. Warna merah membara pada mata dan warna yang menyolok, terutama pada discus kecil & remaja (antara 2-3 inci), bukan jaminan untuk mendapatkan discus yang baik. Pada saat ini ada sebagian kalangan yang menggunakan hormon untuk memaksakan keluarnya warna ikan, yang bertujuan untuk memudahkan penjualan dan meningkatkan daya tarik ikan. Warna ini tidak akan bertahan lama (kurang lebih 2 minggu – 1 bulan). Pemakaian hormon dapat mengakibatkan gagalnya pemijahan atau anakan yang dihasilkan sedikit dan biasanya tidak sehat.
  • Batik atau pattern ikan biasanya akan timbul mulai 2 inci ke atas dan bertahap. Berhati-hatilah jika membeli discus yang sudah keluar batik sejak ukuran kecil, karena kemungkinan adanya pemberian hormon untuk mengeluarkan batik ini agar terlihat indah. Adalah wajar batik yang keluar hanya setengah atau kurang pada ukuran 2 inci, namun terkadang kualitas discus yang rendah mengakibatkan batiknya tidak keluar secara sempurna hingga full satu badan.
  • Usahakan membeli ikan paling tidak ukuran 2 inci, karena pada ukuran inilah ciri-ciri ikan sehat dan baik dapat dilihat dibandingkan ukuran yang lebih kecil. Hindari untuk membeli burayak walaupun harganya murah, terutama jika anda seorang pemula. Jangan tergiur dengan keuntungan karena memelihara burayak tidak mudah.
  • Selain itu, yang harus diterima oleh pemula adalah cacat fisik seperti mata besar sebelah, pertumbuhan fin tidak sempurna, dahi menonjol, bagian kepala meruncing dll. Kemudian yang terpenting adalah lakukan adaptasi secara perlahan sesudah tiba dirumah dan lakukan karantina pada setiap ikan yang dibeli.

Setelah kita mendapatkan ikan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, ada kalanya saat pertama kali discus dipindahkan ke tempat yang baru dengan pada suhu yg signifikan (lebih dingin), discus akan sangat kaget dan efeknya yg pertama jelas penurunan nafsu makan ataupun mungkin lebih rentan terkena penyakit. Cara mengatasinya, bisa dipancing supaya mau makan dengan cara makanannya saya pegang ketika memberi makan. Biasanya setelah 3-4 hari discus akan kembali normal nafsu makannya.
Beberapa langkah yg dapat terapkan setiap akan mengkondisikan discus ke suhu dingin adalah:

  • Discus dibiasakan untuk mau makan dengan cara pakan yg masih dipegang. Ini sekaligus melatih mental discus agar akrab dengan majikannya. pakannya biasanya berupa bloodworm atau cacing beku.
  • Biasanya discus akan mulai mengenali pakan dalam tangan setelah 2-4hari. Jangan melakukan gerakan yg bisa mengagetkan discus. Karena biasanya discus akan menjadi malas untuk makan (stress).
  • Penggunaan heater (jika menggunakan) mulai dikurangi intensitasnya. Sebagai contoh heater hanya digunakan selama paling lama 5 jam dan usahakan penggunaan heater hanya untuk kondisi tertentu saja, misalnya saat hujan atau malam hari.
  • Tahap diatas membutuhkan waktu aklimatisasi (adaptasi) 5-6hari.
  • Lalu discus mulai dibiasakan dengan intensitas cahaya tinggi secara bertahap. Biasanya untuk jenis- jenis discus dengan warna yang solid (marlboro,blue diamond,pigeon,rising sun,red melon dll) akan timbul spot hitam yang biasa disebut pasir oleh hobies yg mulai muncul dari bagian kepala dan sirip. Ini disebabkan kualitas indukan yg memang sudah memiliki spot hitam sebelumnya atau juga karena penggunaan lampu dengan intensitas spektrum warna merah berlebih (contohnya lampu UV). Jika diskus anda memiliki hal demikian maka kualitas diskus anda termasuk kurang bagus,karena bila dikawinkan spot hitam itu akan menurun ke anaknya.
  • Setelah discus terbiasa pada cahaya terang dan tanpa heater maka dia akan seterusnya seperti itu.
Discus dalam aquascape

Selain  itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pula bahwa pada masa penyesuaian suhu, penyakit yg paling umum menyerang adalah white spot dan velvet (new discus disease). Jika ini terjadi anda jangan langsung panik dengan penggunaan obat-obatan yg berbahan kimia (dapat meyebabkan resistensi). Cobalah mengatasi dengan garam obat yg dilarutkan (50mg/10lt air) . Setelah discus terbiasa diberi pakan dengan tangan cobalah pemberian pakan burger. pada awal 3-4 hari discus akan mogok makan,dan jangan karena dia mogok makan lalu kita berikan pakan lain,tapi paksa terus sampai dia mau,berikan sedikit demi sedikit. lama- kelamaan dia pasti akan mau juga (ramuan burger tergantung selera kita). Burger akan sangat mempengaruhi kecemerlangan warna discus. Berdasarkan hasil tersebut, discus menjadi jauh lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit, selain itu daya tahannya juga jauh lebih unggul dari discus yg dipelihara dengan suhu standar.

Apabila ternyata ikan kita terkena penyakit white feces atau berak putih yang merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang discus (Penyakit ini ditularkan melalui air yang telah terkontaminasi oleh semacam telur parasit. Discus yang terkena white feces biasanya akan mengeluarkan kotoran berwarna putih) maka berikut ini cara yang biasanya (dan bisa) digunakan untuk mengobatinya:

  1. Karantina discus yang terkena white feces.
  2. Larutkan 2 gr Metronidazole / 100 liter.
  3. Tambahkan garam 1-2 sendok makan.
  4. Pasang heater 30 C.
  5. Pasang aerator.
  6. Sebaiknya, setiap 8 jam ganti air 1/2nya dan tambahkan Metronidazole 1 gr. Atau setidaknya 24 jam.

penyakit discus

Untuk jenis penyakit lain seperti penyakit cacing pita, dapat diobati dengan Levamisol yang diberikan melalui pakan. Bintik putih (white spot) pada discus dapat diobati dengan cara merendam discus menggunakan acriflavin dengan campuran 50ml acriflavin/22,5 Liter air. Untuk black spot (pasir), sudah saya bahas disiniSirip rusak dapat diobati  dengan melarutkan Clorampenicol 2 gr/100 liter air, lakukan selama  3-5 hari. Terakhir untuk velvet, ikannya emang warna badannya jd gelap/hitam, sirip fin-nya menguncup, suka menggesekkan tubuhnya ke benda di sekitarnya dan biasanya ngumpul di sudut/mojok. biasanya dapat disembuhkan dengan cara:

  1. Karantina discus yang diduga terkena velvet
  2. Masukkan chlorampenicol 1,5 gram+ Acriflavine 20 ml + 1-2 garam ikan ke dalam tank berisi kurang lebih 100 liter untuk karantina.
  3. Pasang aerator yang agak besar.
  4. Pasang heater 30 C.
  5. Kalau airnya keruh putih di esok lusa, sifon. Tambahkan larutan sama seperti sebelumnya. Lakukan seterusnya sampai discus terlihat sehat (biasanya 1 minggu).
  6. Kasih makan dikit aja (puasa).
Semoga bermanfaat 🙂

Sumber: redmelon21

Hal ilmiah yang biasanya menjadi permasalahan dalam perawatan pada ikan discus adalah bintik hitam atau dikenal dengan istilah ‘pasir’. ‘Pasir’ ini umumnya sulit untuk dihilangkan, namun dapat diminimalisir ‘jumlah pasirnya’ dengan berbagai cara, lantas bagaimana sebenarnya ‘pasir’ itu bisa muncul? dan bagaimana carannya meminimalisir ‘pasir’ tersebut? ok disini saya akan sedikit share tentang ‘pasir’ pada ikan discus tersebut yang saya ambil dari berbagai sumber dan pengalaman sendiri tentunya.

‘Pasir’ atau bintik hitam / blackspot, biasanya menyerang discus yang berwarna cerah seperti Pygeon, golden, marlboro, red melon, dll. Ada beberapa hal yang menyebabkan ‘pasir’ tersebut muncul pada tubuh ikan discus, namun pada umumnya memang muncul karena ikan tersebut stress atau kurangnya proses adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda dengan sebelumnya. Hal-hal yang memunculkan ‘pasir’ tersebut diantaranya adalah:

  • Kondisi / parameter air yang tidak cocok dengan ikan discus, dalam hal ini berarti bukan ikan yang harus beradaptasi tetapi kondisi airnya yang harus disesuaikan dengan kondisi ikan discus. Bebatuan besar terkadang membuat kotoran sulit tersedot filter, sehingga air menjadi kotor. Meskipun airnya kelihatan bening, bisa jadi kadar amonia/nitrit/nitratnya cukup tinggi.Kalau airnya bagus dan cocok, maka warnanya cerah lagi dan hitamnya hilang.
  • Jenis makanan. Beberapa pemelihara ikan discus mencurigai cacing sutra bisa menyebabkan keluarnya ‘pasir’ pada jenis ikan discus tertentu.
  • Faktor Genetik. Mungkin memang induknya juga telah berpasir jadi anakannya relatif akan “kurang bersih” pula.

‘Pasir’ pada ikan discus tersebut bisa ditangani dengan berbagai cara, diantaranya:

  • Air harus dijaga pada pH 6,0-6,5 dan air bersifat lunak. Suhu air yang sesuai yaitu sekitar 27 – 320C. Air dalam aquarium juga haruslah bersih dan tenang sesuai dengan karakter Discus sendiri yang tidak agresif. Oleh karena itu, pembersihan aquarium harus rutin dilakukan dengan cara menyedot kotoran menggunakan selang. Upayakan, saat pembersihan ini tidak menimbulkan riak air yang berlebihan.
  • Berikan makanan yang mengandung karoten, dan saat memberi makan pun harus disebar. Makanan yang disarankan Tetrabits (pellet khusus discus warnanya orange terang dan tenggelam saat masuk air) dan burger (istilah peternak discus terhadap produk olahannya yang berasal dari hati sapi yang diolah menjadi lempengan/burger).
  • Coba pakai obat Fish Fit Gold, produk dari white crane.
  • Peliharalah discus yang ukurannya sama besar dalam satu tanki aquarium.
  • Jangan berikan pencahayaan yang sangat terang pada permulaan, usahakan agar ikan discus tersebut terbiasa dulu dengan intensitas cahaya yang perlahan bertambah dari yang tidak terlalu terang.
  • Bila discus sudah terdapat banyak pasir dalam aquarium yang kita rawat, maka pisahkan ikan discus kedalam satu tempat yang terpisah dan tenang sekitar 4 jam dengan air yang masih sama dari aquarium yang sama, dan lakukan pembersihan pada aquarium dengan baik sebelum ikan tersebut dipindahkan kembali. Biasanya pasir yang ada akan menghilang/menjadi sangat sedikit dibandingkan sebelumnya.
  • Apabila penyebab utama discus itu adalah dari faktor genetik, maka boleh dikatakan bahwa ‘pasir’ tersebut akan sulit untuk dihilangkan.

Semoga bermanfaat 🙂

 

Sumber: yahooiwaquzonaikansmart41z

Ikan Discus

Siapa yang belum tahu ikan discus?? 😀

Ikan ini merupakan ikan hias tawar yang masih bertahan dengan sebutan Raja ikan hias air tawar. Ikan discus pertama kali dijelaskan oleh Dr Heckel pada tahun 1840, beliau menjelaskan tentang temuannya (diskus liar) dari spesies Symphysodon, yang berarti “memiliki gigi di tengah-tengah rahang”. Ikan discus pertama yang ditemukan ini disebut discus Heckel yang memiliki tiga corak bergaris yang sangat tegas. garis pertama yang melewati bagain kepala, garis kedua pada bagian tubuh, dan garis kesembilan pada bagian ekor. Para Discus Heckel berasal dari Rio Negro (Central Brasil).

discus heckel

Pada tahun 1904, genus discus yang lain ditemukan. Pellegrin menulis tentang Green Discus (Symphysodon aequifasciata), spesies yang ditemukan di Danau Tefe dan perairan Amazon Peru. Kemudian pada tahun 1930- an, discus mulai dikenal dan di coba dibudidayakan dalam aquarium. baru pada tahun 1950 – an ikan ini mulai berhasil dikembang biakkan. Sampai pada tahun 1960 – an disebutkan bahwa ada dua spesies lain dari discus, yaitu Brown Discus (Symphysodon aequifasciata axelrodi) dan Blue Discus (Symphysodon aequifasciata haraldi). Walaupun belum begitu jelas, apakah spesies ini sebenarnya berbeda dengan species sebelumnya atau hanya hasil penangkaran.

Symphysodon aequifasciata (Green Discus)

Symphysodon aequifasciata axelrodi (Brown Discus)

Symphysodon aequifasciata haraldi (Blue Discus)

Sampai akhirnya banyak pembudidaya yang akhirnya tertarik dan berminat untuk menciptakan “corak” dan “jenis” baru pada species ikan ini. Dengan teknologi dan pemahaman yang lebih baik telah pasti membuat kehidupan ikan ini lebih mudah bagi para peternak untuk mengembangbiakkannya. Banyak corak yang sedang dikembangkan dan dengan kualitas ikan yang cukup kuat dan dapat hidup dalam jangkauan yang lebih luas pada parameter air yang berbeda dengan habitat aslinya. Harga yang ditawarkan untuk ikan ini memang terbilang tidaklah murah dibandingkan dengan ikan jenis lain yang berasal dari perairan yang sama. harga tersebut memang sebanding dengan tingkat kesulitan dalam hal perawatan ikan tersebut. Kalau boleh dikategorikan, ikan ini cocok untuk para hobiis ikan tingkat menengah, dilihat dari rentannya terhadap penyakit dan penjagaan kualitas warna yang disesuaikan dengan karakteristik air pada aquarium (tempat hidup ikan discus) itu sendiri. Namun sebenarnya dengan pengetahuan tentang ikan ini, hobiis ikan yang pemula juga mampu untuk merawat ikan ini dengan baik dan dapat bertahan lama dalam aquarium kesayangannya.

Pemeliharaan

Discus memerlukan banyak ruang untuk berenang dan juga perlu disimpan dalam sebuah kelompok kecil jadi tangki aquarium harus cukup besar untuk memungkinkan setidaknya 10 liter air untuk setiap ikan. Jadi kalau misalkan dalam satu tangki aquarium terdapat satu kelompok ikan discus yang terdiri dari 6 ekor ikan, maka setidaknya aquarium tersebut harus memuat 60 liter air. Menggunakan tangki yang lebih kecil akan menyebabkan masalah, tidak hanya akan membahayakan ikan tersebut tetapi bisa juga berakibat negatif terhadap pertumbuhan dan perlu diketahui bahwa mereka “penghasil limbah” yang tinggi. Pemeliharaan tangki bisa jauh lebih sulit untuk menjaga kualitas air yang tinggi.


Jangan tempatkan tangki aquarium di ruangan yang sibuk atau area lalu lalang manusia, karena mereka adalah spesies pemalu. Dengan memposisikan pada tempat yang tepat, mereka akan belajar untuk mempercayai kita (sang pemelihara). aktivitas lalu lintas orang yang berjalan di sekitar aquarium dapat menyebabkan ikan untuk stress dan menjadi takut pada manusia. Tangki aquarium yang dangkal bukan suatu ide yang baik untuk Discus, mereka membutuhkan tangki yang dalam minimal 90 cm untuk membuat mereka merasa nyaman. Ketinggian tangki di stand harus setidaknya setinggi pinggang, jika tangki terlalu rendah, gerakan kaki dll akan menghantui ikan.

Substrat yang dipasang pada aquarium pun menjadi salah satu faktor penentu dalam perawatan discus. tanpa substrat apapun (aquarium polos) memang memudahkan dalam hal pergantian air (perawatan air), namun penyimpanan substrat juga ternyata membantu kta dalam hal penjagaan terhadap kualitas air. Pasir yang digunakan pada aquarium dapat digunakan sebagai media penyerapan limbah dalam air, dan kayu yang digunakan pada aquarium itu membantu untuk menjaga asam pH. Discus yang lebih kecil juga akan menggunakan kayu untuk tempat persembunyian saat ada bahaya. Jadi penggunaan substrat pada aquarium memiliki fungsi yang berarti, namun Imitasi ornamen dan karakter kartun tidak memiliki efek yang sama seperti realisme dalam tangki Discus. Tanaman seperti Java Fern, Amazon Swords and beberapa jenis dari Cryptocoryne sangat baik untuk kehidupan discus di dalam aquarium.

Tanaman amazon sword pada aquarium

Filtrasi sangat penting dalam memelihara Discus, karena kualitas air adlah faktor penentu pertama untuk kehidupan ikan ini, jadi disarankan lebih baik banyak menyaring air ataupun melakukan pergantian air tiap minggunya. Discus tidak suka banyak aliran air di dalam tangki, jadi sebaiknya aliran air yang digunakan pada sistem filtrasi tidak terlalu kencang (kuat) pada aquarium tersebut. Pastikan filter yang digunakan selalu bersih, karena itu menentukan kualitas kesehatan discus. Penggunaan karbon pada sistem filtrasi tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan pertumbuhan penyakit pada discus.

Usahakan suhu air tidak terlalu dingin karena ikan akan menjadi rentan terhadap penyakit. Suhu yang baik untuk discus antara 27 – 32 ° C dengan kisaran suhu tersebut, ikan discus masih terjaga kesehatannya.

Pada saat ingin menambahkan ikan discus baru pada aquarium, maka usahakan ikan tersebut di pisahkan (karantina) terlebih dahulu, untuk menghindari penyebaran penyakit pada ikan lama dan tingkat stress pada ikan baru tersebut.

Apabila ingin menyatukan dengan ikan jenis lain, maka haruslah bukan ikan yang “rakus” karena ikan discus ini pasti akan kalah bersaing dengan ikan “rakus” tersebut. Jenis “sahabat” yang cocok untuk bersatu dengan discus dalam satu aquarium antara lain berdasarkan sumber yang saya dapatkan dari discus madness:

Cardinal Tetra, Neon Tetra – Ikan-ikan ini berwarna cerah. Mereka dapat hidup di air yang asam dan hangat. perbedaan neon tetra dengan cardinal tetra adalah dari garis merah pada bagian bawah ikan tersebut. Cardinal tetra umumnya memiliki garis merah dari bagian kepala sampai ekor, neon tetra hanya setengahnya saja.
Glowlight Tetra – Sebuah air tawar yang sangat populer, yang berasal dari aliran air jernih Amerika Selatan. Ikan ini memiliki tubuh yang jelas dengan garis neon merah cerah berjalan dari hidung ke ekor. Ketika lampu pada akuarium yang redup, garis merah pada ikan dapat jelas terlihat.
Neon Balck Tetra –  Ikan ini memiliki tanda-tanda yang mirip dengan Neon Tetra, kecuali bagian bawah ikan berwarna hitam dengan garis hijau terang kekuningan secara horizontal pada tubuh ikan tersebut.
Loaches (coridoras) – Ada banyak varietas yang berbeda. ikan ini dapat membantu dalam membersihkan sisa-sisa makanan yang tak termakan oleh discus, haya saja usahakan pertumbuhan ikan ini tidak lebih dari 10cm, karena saat makan, ikan ini (dalam ukuran besar) bisa saja membuat discus stress atau ketakutan.
Bushynose Plecostomus – dikenal sebagai Plecostomus Bristlenose, berasal dari sungai dan anak sungai di Amerika Selatan. berwarna coklat, dengan bintik dari area yang lebih terang. Daerah mulut dan hidung tertutup dalam jangka pendek, kumis-seperti pelengkap, yang digunakan untuk mendeteksi makanan. Ada juga banyak warna dan variasi sirip yang tersedia.
Imperial Zebra Plecostomus – Tidak seperti kebanyakan lainnya plecos zebra lebih karnivora. Ada berbagai varietas beberapa plecos, hanya disarankan dua Plecos saja untuk ikan ini dalam sebuah aquarium.
Siamese Algae Eater (SAE) – Ikan ini pemakan alga (lumut) yang sangat baik. Ikan ini jarang terlibat dengan ikan discus. Namun kadang-kadang ikan ini agak senewen dan dapat menakut-nakuti sebuah discus. Terkadang ikan ini juga berebut makanan dengan discus dan mengabaikan lumut yang ada.
Ottocinclus – Ikan kecil ini sangat cocok untuk akuarium air tawar tropis. Ikan ini adalah pekerja yang rajin, tidak memiliki tulang agresif dalam tubuhnya, dan menyenangkan untuk menonton berinteraksi dengan ikan lain. Nama lain untuk otocinclus adalah “otos”, atau “kurcaci lele suckermouth”. namun terkadang jika tidak cukup algea, Ottos akan mencari makanan pada kulit Discus
German Blue Rams – ikan Sosial yang akan membentuk pasangan dan sering tetap “setia” satu sama lain. Memiliki wajah orange, perut merah / kuning, dan biru neon terhadap setengah bagian belakang tubuh. Ikan damai, membuat tambahan yang bagus untuk tangki Discus. Namun, jika disimpan dalam akuarium yang tidak memiliki tempat persembunyian untuk ikan ini, mereka dapat menjadi agresif terhadap satu sama lain.
Bolivia Rams – Juga disebut Ram Ram Butterfly Merah. Bolivia Rams berwarna cokelat keemasan berwarna kemerahan dengan highlight pada sirip dorsal dan caudal dan mutiara biru pirus menyoroti pada sirip panggul dan dubur. Sebuah titik hitam di pusat tubuh dan garis hitam berjalan dari atas mata ke bagian bawah kepala.
Rasboras – Ada beberapa jenis dan ikan yang sangat baik dengan discus. The Harlequin Rasbora adalah salah satu ikan akuarium paling populer. Ikan ini memiliki patch berbentuk segitiga hitam dekat sirip punggung. Patch jantan sedikit membulat di bagian bawah dengan ujung diperpanjang sedangkan betina lurus. Betina lebih besar dari laki-laki.
Praecox Rainbow – Atau dikenal sebagai Dwarf Rainbow Neon, adalah ikan yang damai. Rainbowfish dikenal dari karakteristik mata  mereka yang besar, pita hitam atau perak yang berjalan melalui barisan skala menengah, mulut sangat bercabang, dan dua sirip punggung.
Rummy Nose Tetra – Nama ikan ini mudah dibedakan, “hidung merah”. Sirip caudal juga berwarna karena memiliki tiga garis-garis hitam, yang samar dalam ikan remaja. Ditemukan di sungai Amazon, kondisi air yang asam lebih disukai. Spesies ini digunakan dalam akuarium Discus.
Koi Angel – adalah strain angelfish yang telah dibiakkan untuk yang berbintik-bintik hitam dan warna putih. Beberapa mungkin memiliki tanda emas di kepala. Ini adalah angelfish indah, dan seperti Koi, pewarnaan ikan masing-masing akan berbeda.
Skunk Loach – Para Loaches Skunk dikenal karena halus dan licin tubuh mereka dan merah muda empat barbels mencuat keluar dari mulut mereka. Mereka memiliki garis hitam yang berjalan dari ujung hidung mereka ke ekor. Mereka akan cenderung membentuk kelompok dengan ikan lain dengan ukuran yang sama.
Celebes Rainbow – Rainbow Celebes merupakan ikan yang harus disimpan dengan ikan damai lainnya. Laki-laki berwarna-warni memiliki punggung kedua panjang dan sirip anal. Pencahayaan alami mengintensifkan warna mereka. Akuarium untuk Rainbow damai harus memiliki tanaman tetapi juga kebutuhan ruang terbuka yang luas untuk berenang. Kondisi air harus tetap stabil, sensitif terhadap perubahan.
Turquoise Rainbow – memiliki warna mencolok, dengan laki-laki memiliki warna biru intens, yang membuat pusat besar di akuarium. Meskipun ikan ini memiliki mulut yang besar, tenggorokan mereka cenderung sempit. Makanan makan harus kecil dalam ukuran.
Bleeding Heart tetra – Sempurna untuk akuarium komunitas, ikan ini menjadi pilihan yang cocok untuk pemula bahkan  untuk aquarist ahli. Batu dan kayu apung cermin membantu habitat alami dan akan membantu untuk mengurangi stres pada ikan. Ikan ini akan menerima makanan kecil seperti udang air garam atau daphnia, beku-kering bloodworms dan Tubifex, mikro pelet makanan, dan makanan berkualitas tinggi serpihan.
SerpaeTetra – kebiasaan berenang bersama dengan banyak struktur gua batu yang terbentuk. Tetras Serpae akan menerima makanan kecil seperti udang air garam atau daphnia, beku-kering bloodworms dan Tubifex, mikro pelet makanan, dan makanan berkualitas tinggi serpihan.
Leopard Longfin Danio – Leopard Longfin Danio adalah jenis dari Zebra Danio, perbedaannya adalah bahwa Leopard Longfin Danio memiliki pola mereka. Mereka dikenal karena memiliki warna metalik goldish yang akan shimmer di tangki anda membawa arti baru untuk kata yang indah. Ikan ini baik disimpan di kelompok spesies Danio lainnya serta Discus dan ikan kecil lainnya damai.
Julii Cory – Mereka sangat ramah dan mereka senang menari di sekitar tangki untuk Anda. Mereka ingin memiliki tempat untuk bersembunyi ketika ada cahaya. Mereka juga menyukai lingkungan yang baik ditanam dan pasir halus atau substrat kerikil karena barbels rapuh mereka. Ketika makan mereka melakukan sebuah tarian energik yang akan menyenangkan untuk menonton setiap kalinya.
Cory Panda – Berasal dari anak sungai dari sistem sungai besar di Amerika Tengah dan Selatan. Tambalan hitam meliputi mata, sirip punggung, dan pada pangkal ekor. Ikan ini membutuhkan tempat persembunyian. Sebuah pasir halus atau substrat kerikil diperlukan karena barbels mudah rusak. Ikan ini akan memerlukan diet seimbang termasuk makanan kering, serpihan, beku, dan makanan hidup.
Schwartzi Cory – The Cat Swartz Cory berasal dari anak sungai dari Rio Negro dan Rio Uaupes di Amerika Selatan. Para Swartz Cory adalah lele yang indah dengan tubuh perak dan dua yang berbeda garis-garis horizontal hitam yang berjalan dari tepat di belakang piring insang ke ekor. Mata juga ditutupi dengan garis hitam dan daerah kepala berwarna cokelat. The Cat Swartz Cory membutuhkan akuarium baik dengan banyak tempat persembunyian. The Cat Swartz Cory omnivora dan akan memerlukan diet seimbang termasuk makanan kering, serpihan, beku, dan makanan hidup. Pakan serpihan kualitas dan pelet makanan serta air garam beku dan cacing hidup.
Apisto Agassizi – berasal dalam Cekungan Amazon Amerika Selatan. Tubuh ikan ini adalah memanjang dengan garis horisontal gelap. Sirip dorsal meluas hampir seluruh panjang tubuh dan rendah pada tubuh dengan garis merah. Ikan-ikan ini akan berubah warna tergantung pada suasana hati nya. The Full ganda Merah Agassizi Cichlid harus disimpan dalam akuarium yang minimal 30 liter. Mereka membutuhkan banyak area berenang terbuka tetapi juga perlu tempat persembunyian. Sebuah kerikil halus dengan substrat pasir dianjurkan. Meskipun ikan semi-agresif, mereka juga pemalu dan tidak harus ditempatkan dengan besar, ikan agresif. Mereka membutuhkan kondisi air yang baik, dan perubahan air biasa adalah suatu keharusan.
Barb Pentazona – warna emas dengan enam bar hitam yang berjalan secara vertikal di setiap sisi tubuh. Para Barb Pentazona suka tangki dengan minimal 30 liter air sedikit asam. Batu dan kayu apung dapat ditambahkan ke akuarium, namun meninggalkan banyak ruang untuk berenang. Para Barb Hexazon perlu diberi makan berbagai makanan termasuk sayur-berbasis serta makanan gemuk. Pakan makanan berkualitas serpihan serta beku-kering bloodworms, Tubifex, dan udang air garam.
Black Emperor Tetra – ini jenis dari Tetras terbaik dari mereka semua. Mereka memiliki tubuh beludru hitam dan hidung putih. Perbedaan antara pria dan wanita adalah bahwa laki-laki memiliki mata biru dan hijau betina. Ukuran kelompok yang baik adalah delapan sampai sepuluh dari mereka. Hal ini akan mencegah intimidasi di antara kelompok. Mereka menikmati tempat persembunyian yang bagus untuk berkembang biak dan hanya untuk bersembunyi dari ikan yang lebih besar. Suatu hal yang baik untuk memiliki pada bagian bawah tangki Anda adalah java fern.
Malaysian trumpet Snail – Anda dapat memiliki ratusan Bekicot Trumpet Malaysia di tangki Anda dan tidak pernah melihat satu, kecuali Anda melihat tangki Anda satu atau dua jam setelah Anda mematikan lampu Anda. Gunakan senter, dan Anda akan melihat mereka bergerak ke atas dinding tangki Anda.