Guru…
Dari kata tersebut bisa tergambarkan sosok yang berwibawa, cerdas, tegas, dan memiliki disiplin ilmu yang siap untuk dibagikan (share). Sebenarnya pemahaman dan pengertian tentang guru ini sangat luas, artinya guru tersebut adalah seseorang ataupun sesuatu hal yang dapat menjelaskan dan memberikan pengertian tentang sebuah keilmuan atupun pengetahuan, sehingga orang lain dapat memahami apa yang telah disampaikan. Artinya guru itu bukanlah hanya orang yang berada didunia sekolah saja (formal) melainkan mencakup banyak hal dalam lingkungan di sekeliling kita juga (informal). Oleh sebab itu ada pribahasa yang menyatakan bahwa pengalaman adalah guru yang sangat berharga, karena jelas sekali dengan adanya pengalaman maka kita belajar sesuatu hal dan memahami perihal yang terjadi dalam kehidupan.
Dalam konteks formal, peranan guru otomatis sangat sangat penting dalam pembelajaran kehidupan, karena bersangkutan dengan pembelajaran dan proses dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Bukan hanya ilmu yang tertulis dalam daftar pelajaran di sekoah saja, melainkan seharusnya ilmu yang berperan dalam kehidupan yang terjadi. Seorang guru dituntut untuk dapat mentransfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didik (murid) serta memperbaiki pola fikir dan tindakan yang dilakukan oleh peserta didik tersebut sehingga dapat berkembang menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan disekitarnya. Tanpa guru, proses pembelajaran tidak akan berjalan secara maksimal. Peserta didik mungkin dapat belajar sendiri (autodidak) secara maksimal sehingga kemudian menjadi seseorang yang ahli dalam bidang tertentu. Akan tetapi, autodidak tetap akan berbeda hasilnya dengan mereka yang juga bersama-sama berusaha dengan maksimal dibawah bimbingan guru. Artinya guru merupakan sosok yang sangat penting dan berpengaruh dalam proses pembelajaran dan perkembangan potensi peserta didik. Peserta didik ini merupakan faktor utama dalam suatu bangsa, karena peserta didik inilah yang akan mengendalikan bangsa suatu saat nanti. Dengan kata lain, guru merupakan faktor utama yang menentukan tingkat kesuksesan suatu bangsa.
Ngainun Naim dalam bukunya menjadi guru inspiratif, menuliskan kurang lebih ada sepuluh peran penting dari seorang guru sehingga guru tersebut dikatakan sebagai faktor utama penentu kesuksesan dan kecerdasan suatu bangsa. Sepuluh peran guru tersebut adalah educator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan fasilitator.
- Sebagai seorang educator, seorang guru berfungsi untuk mengembangkan kepribadian, membimbing, membina budi pekerti, dan memberikan pengarahan.
- Sebagai seorang manager, seorang guru berfungsi untuk mengawal pelaksanaan tugas dan fungsi berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
- Sebagai seorang administrator, seorang guru berfungsi untuk membuat daftar presensi, membuat daftar penilaian, dan melaksanakan teknis administrasi sekolah.
- Sebagai seorang supervisor, seorang guru berfungsi untuk memantau, menilai, dan memberikan bimbingan teknis.
- Sebagai seorang leader, seorang guru berfungsi untuk mengawal pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tanpa harus mengikuti secara kaku ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
- Sebagai seorang inovator, seorang guru berfungsi untuk melakukan kegiatan kreatif dan menentukan strategi, metode, cara, atau konsep yang baru dalam pengajaran.
- Sebagai seorang motivator, seorang guru berfungsi untuk memberikan dorongan kepada peserta didik untuk dapat belajar lebih giat dan memberikan tugas kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan dan perbedaan individual peserta didik.
- Sebagai seorang dinamisator, seorang guru berfungsi untuk memberikan dorongan kepada siswa dengan cra menciptakan suasana lingkungan pembelajaran yang kondusif.
- Sebagai seorang evaluator, seorang guru berfungsi untuk menyusun instrumen penilaian, melaksanakan penilaian dalam berbagai bentuk dan jenis penilaian, dan menilai pekerjaan peserta didik.
- Sebagai seorang fasilitator, seorang guru berfungsi untuk memberikan bantuan teknis, arahan, dan petunjuk kepada peserta didik.
Peranan guru tersebut dapat tercapai dengan maksimal tergantung juga dengan beberapa faktor yang mempengaruhi guru itu sendiri, diantaranya adalah dilihat dari segi kualifikasi, segi kepribadian, segi pembelajaran, segi sosial, segi religius, segi psikologi, dan dari segi strategik guru tersebut. Besrnya peranan guru ini seharusnya juga menjadikan penghargaan terhadap guru juga seimbang. Walupun pada kenyataannya menunjukkan bahwa secara finansial, profesi guru belumlah mampu mengantarkan kepada kehidupan yang sejahtera. Namun demikian, bukan berarti hal ini mengurangi penghargaan yang selayaknya diberikan. Bahkan, di era sekarang sumber belajar telah berkembang dan melimpah sedemikian pesat, guru sebagai sumber belajar utama dan sumber inti dari kecerdasan dan kesuksesan suatu bangsa tidaklah dapat tergantikan.
Pengalaman kemajuan Jepang saat ini tidak bisa dolepaskan dari sosok guru. Ketika Jepang hancur luluh berantakan pada tahun 1945 akibat serangan bom atom dari sekutu, Kaisar Jepang saat itu mengintruksikan untuk mencari para guru yang masih hidup. Perintah Kaisar ini dilaksanakan dengan baik. Para guru yang masih hidup diberdayakan. Merekalah yang kemudian mendidik masyarakat, membangkitkan semangat kemajuan dan kompetisi, dan membangun Jepangdengan kerja keras tanpa kenal lelah. Kini, negara yang terpuruk hancur berantakan tersebut telah menjadi negara maju yang sangat diperhitungkan, bahkan untuk tingkat kecerdasan rata-rata penduduknya pun patut diacungi jempol. Kuncinya ada di tangan guru.
Guru yang baik, berhasil, dan efektif terlihat dalam kepribadiannya. Kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru adalah memiliki kemantapan dan integritas pribadi, peka terhadap perubahan dan pembaruan, berfikir alternatif, adil, jujur, objektif, berdisiplin dalam melaksanakan tugas, ulet dan tekun, berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya, simpatik, menarik, luwes, bijaksana, sederhana dalam bertindak, bersifat terbuka, berwibawa, dan kreatif.
Kreatifitas guru sangat berpengaruh banyak dalam hal keberhasilan dalam memberikan pembelajaran. Pada zaman teknologi sekarang, banyak hal ataupun media yang dapat dimanfatkan untuk meningkatkan kecerdasan peserta didik dan mengembangkan kreatifitas mereka. Seperti yang telah dilakukan oleh beberapa guru, salah satunya adalah Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd. Beliau memanfaatkan fasilitas dunia maya dengan membuat sebuah blog (tulisan dalam dunia maya/internet) untuk berbagi ilmu pengetahuan dan bahkan digunakan untuk media pembelajaran dalam bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Bahkan dalam salah satu tulisannya pun memberikan caranya bagaimana suatu blog dapat dijadikan atau dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran disekolah (Kiat Membangun Blog Pembelajaran). Untuk hambatan dan keuntungan blog itu sendiri untuk guru mungkin bisa dilihat sedikit disini. Harapannya dengan adanya blog wijayalabs ini para guru dapat termotivasi untuk dapat mengembangkan potensi dan kreatifitasnya dan juga para peserta didik yang menjadi tanggungjawabnya. Diharapkan juga blog wijayalabs tersebut dapat menarik pembacanya bukan hanya dari kalangan guru atau pendidik tetapi juga untuk para peserta didik.
Kesimpulannya, guru adalah hal yang sangat penting dalam perkembangan suatu proses kehidupan seseorang. Imam Al Ghazali pernah berkata “seseorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya, dialah yang dinamakan orang besar di kolong langit ini. Dia itu ibarat matahari yang menyinari orang lain, dan menyinari dirinya sendiri. Ibarat minyak kasturi yang wanginya dapat dinikmati oleh orang lain, dan ia sendiripun harum. Siapa yang bekerja di bidang pendidikan, sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan terhormat dan sangat penting“.
Itulah alasannya mengapa saya memilih dan bersyukur berprofesi sebagai seorang Guru.
ok, good posting!
salam
Omjay
betul….guru itu adalah penentu dalam mencerdaskan anak bangsa…apa jadinya kalo di dunia ini tidak ada seorang guru.
Guru adalah tauladan untk murid.
Seringkali terjadi salah persepsi dibenak orang tua. Mereka selalu berpikir untuk menjadikan anak-anak mereka cerdas dengan mengirimkan mereka ke sekolah-sekolah yang bergengsi dan mahal. Padahal selama berabad-abad sejarah sudah membuktikan sekolah tidak bisa membuat seseorang menjadi pintar. Justru sebaliknya sekolah adalah tempat dimana seseorang untuk membuktikan kemampuan dirinya untuk menyerap informasi yang disampaikan. Dijaman globalisasi seperti sekarang ini tidak banyak guru yang menguasai pedagogi. Tidak mudah untuk membaca pola pikir dan karakter anak per anak didalam satu kelas yang notabene di sekolah negeri bisa mencapai 45 – 50 siswa dalam satu kelas. Pembatasan jumlah murid didalam satu kelas sangatlah mempengaruhi keberhasilan seorang guru untuk memberikan informasi pelajaran kepada setiap murid. Peran kedua orang tua didalam mendidik juga tidak bisa dipungkiri. Mereka harus memberikan motivasi kepada anak-anak mereka, memberikan informasi pelajaran tambahan dirumah, alih-alih menyediakan video, game dan sarana yang belum tentu mendidik. Kedekatan orang tua kepada anak yang terjalin akibat proses pemberian informasi kepada anak inilah yang bisa membangkitkan semangat dan kerja pada otak, sehingga anak-anak merasa mereka memperoleh “backup” atas permasalahan-permasalahan mereka yang tidak bisa terjawab oleh guru. Menjadi orang tua sekaligus teman dan sahabat anak akan menjadikan seorang anak tumbuh cerdas dan seimbang didalam emosi.
Sepakat dengan Mas Agus, memang peranan orang tua itu sebenarnya jauh lebih penting lagi dalam masalah perkembangan dan cara berfikir peserta didik, karena pemahaman tentang karakteristik peserta didik dan pendekatan permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Orang tua merupakan contoh langsung yang di tiru dan di pelajari oleh peserta didik.
Namun kenyataannya tidak semua orang tua juga ikut berperan aktif dalam perkembangan anaknya tersebut, sehingga permasalahan yang muncul, mereka melepaskan dan mempercayakannya begitu saja pada lembaga pendidikan.
Guru memberi ilmu pelajaran bagi murid supaya cerdas dan pntar
Guru…pahlawan tanpa tanda jasa
🙂
ulasannya sangat lengkap… sy ga bs coment.. semua sdh jelas… ok
smua muriid pngenn guru yg ngrti gaya blajar murid tsb 🙂
Teruslah berkembang&berusaha mnjd sprt guru di atas.. 🙂 ulasany dah bagus tgal prakteky..
betul sekali,kesejahteraan guru harus diperhatikan,karena guru adalah soko guru dan berperan penting bagi generasi penerus
nice blog.. postingan yang bagus
dari uraiannya belum terlihat jelas hubungan antara fungsi guru dengan kecerdasan yang dimaksud…
Guru seseorang yang patut digugu dan ditiru.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah’s Blog
Ibu….adalah guru yang utama bagi anak2nya……..karena ibulah yang paling tahu tentang karakteristik anaknya….sehingga ibu dapat memahami kemampuan anaknya…….
kpanjangan pak artikel’y jd males duluan ngbacanya ..
hehe..
tp udh d bca koxx ..
thanx wat guru saiiia dr SDN gondrong 7 (tangerang), SDN 4 Sitiwinangun (Cirebon), SMPN 2 Jamblang (cirebon), SMPN 1 Cikampek, and SMKN 1 CIKAMPEK.
hidup GURU!!!!
^_^
guru pahlawan tnpa tnda jasa…
wuih wuih postingnya sarat pengetahuan. guru di mana, pak? salam kenal dari guru SD
Alhamdulillah..
terimakasih banyak 🙂
semoga tulisannya dapat bermanfaat untuk semuanya…
saya guru SMK di daerah Cikampek 🙂
salam kenal 🙂
Guru adalah profesi terhormat jika dijalankan dengan tetap menjaga kehormatan dan kewibawaan. Guru yang berdedikasi, produktif dan kreatif akan terus menerus mencari berbagai format baru agar dalam proses belajar mengajar benar-benar dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang cepat dimengerti oleh anak didiknya ….